Nabi Muhammad Selalu Minta Didoakan??
Ustadz permisi, saya mau bertanya. Saya mempunyai teman yang bernama “misal” Dani. Dani adalah seorang muslim sama seperti saya. Dan Dani ini punya teman yang bernama “misal” Alex, dan Alex ini adalah seorang non muslim.
Setelah itu Alex mengajukan pertanyaan pada Dani.
Kenapa Nabi Muhammad SAW selalu dido`akan oleh Umat Islam?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Bagi umat islam, sebenarnya debat semacam ini hanya untuk melayani kedangkalan logika para pendeta. Seolah tidak ada lagi cara berfikir yang masuk akal untuk meyakinkan para penganut pendeta agar tetap setia dengannya. Kita bisa simak, alasan mereka hanya itu itu saja. Ilmu teologi mereka sangat tidak berkembang. Sayangnya, sebagian besar pengikutnya terlalu masa bodoh dengan doktrin agama. Agama bagi mereka hanya pengakuan untuk identitas kependudukan, bukan sumber aturan dalam kehidupan. Anda bisa memastikan, orang nasrani yang paham al-Kitab, jauuu..h lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak paham.
Anda bisa simak: ISLAM KTP DAN KRISTEN KTP
Diantara doktrin itu adalah pernyataan mereka bahwa Nabi Muhammad minta didoakan umatnya. Kalimat ini diulang-ulang para pendeta untuk meyakinkan penganutnya bahwa Nabi Muhammad belum selamat. Makanya beliau minta didoakan. Satu-satunya nabi yang sudah selamat adalah Yesus yang sekaligus menjadi juru selamat bagi umat manusia.
Prinsip Islam Vs Prinsip Kristen
Islam mengajarkan bahwa apapun yang diperbuat manusia akan dia pertanggung jawabkan sendiri di hadapan Allah, Tuhan semesta alam.
Islam mengajarkan,
كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
“Setiap jiwa akan tergadai dengan perbuatannya” (QS. al-Mudatsir: 38)
Islam juga mengajarkan,
وَلَا تَكْسِبُ كُلُّ نَفْسٍ إِلَّا عَلَيْهَا وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
Tidaklah seorang membuat dosa melainkan akan kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (QS. al-An’am: 164)
Islam juga mengajarkan,
وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَى. وَأَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرَى
Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya) (QS. an-Najm: 39 – 40).
Islam mengajarkan agar umat manusia menjadi pribadi yang mandiri, tidak menggantungkan amalnya kepada orang lain. Mereka harus sadar, bahwa mereka akan mempertanggung jawabkan perubatannya sendiri-sendiri.
Sampaipun dalam masalah syafaat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, islam mengajarkan untuk mendapatkan syafaat ini ada syaratnya, yaitu berusaha mentauhidkan Allah.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِكَ يَوْمَ القِيَامَةِ؟
”Ya Rasulullah, siapakah orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaat anda di hari kiamat?”
Jawaban beliau,
أَسْعَدُ النَّاسِ بِشَفَاعَتِي يَوْمَ القِيَامَةِ، مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، خَالِصًا مِنْ قَلْبِهِ، أَوْ نَفْسِهِ
”Orang yang berbahagia karena mendapatkan syafaatku adalah orang yang mengikrarkan laa ilaaha illallah, ikhlas dari dalam hatinya atau dari dalam dirinya.” (HR. Ahmad 8858, Bukhari 99 dan yang lainnya).
Ini berbeda dengan doktrin ajaran pendeta dan pengikutnya. Bagi mereka dosa-dosa umat telah ditanggung Yesus. Sehingga apapun yang mereka lakukan, telah ditebus oleh yesus. Anda bisa simak doa mereka:
“Saya percaya Isa Al-Masih sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi saya. Karena Isa Al-Masih telah mati dikayu salib ganti saya. Saat ini juga saya mengundang Isa Al-Masih untuk masuk dalam hati saya. Supaya hati saya diperbaharui dan dijagai. Saya bersyukur dan berterimakasih karena saya beroleh Anugerah terbesar dalam hidup saya dengan memiliki seorang juruselamat yaitu Isa Al-Masih, yang memberikan nyawan-Nya..” (copas dari situs pengikut pendeta)
Mereka mengakui Isa al-Masih sebagai tuhan sang juru selamat, tapi mati disalib!!??
Disalib untuk menebus dosa manusia!!??
Para pendeta layak berterima kasih kepada para tentara Romawi yang telah menyalib Yesus. Apa jadinya bila tentara Romawi tidak jadi menyalib Yesus? Tidak bisa dibayangkan, siapa yang nantinya akan menebus dosa manusia??!.
Karena itulah, tidak ada penganut agama yang memiliki prinsip sangat permisif selain penganut pendeta. Semua serba boleh. Untuk mencari penganut pendeta yang tidak pernah berzina, tidak makan babi, tidak menegak khamr, anda akan sangat kesulitan mendapatkannya.
Semua Didoakan
Ketika umat islam saling bertemu, mereka dianjurkan untuk saling mendoakan, Assalamu alaikum. Arti dari kalimat ini kurang lebih, semoga keselamatan terlipahkan kepada anda. Ini tidak hanya kita ucapkan bagi yang hidup, termasuk mereka yang telah meninggal. Terutama orang-orang soleh, termasuk para nabi dan rasul.
Para pendeta mengakui gelar a.s. untuk Nabi Isa. Singkatan a.s. jika dipanjangkan berbunyi ‘alaihis salam. Kami sendiri tidak tahu, apakah pendeta itu paham bahasa arab ataukah tidak. Namun mereka selalu mengartikan ini dengan ‘pemilik keselamatan’.
Jelas ini jauh dari makna bahasa. Kalimat ini tersusun dari khabar muqaddam dan mubtada muakhar, yang arti tepatnya, semoga keselamatan tercurah kepada beliau. Artinya doa ini juga berisi permohonan keselamatan untuk nabi Isa ‘alahis salam.
Bagi umat islam, mendoakan kebaikan adalah bukti cinta. Ketika kita bertemu dengan orang yang kita cintai, kita doakan semoga Allah memberikan kebaikan baginya. Karena sumber kebaikan hanya Allah. Dan kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan kebaikan itu kepada makhluk yang kita cintai.
Didoakan Berarti Terjamin Memiliki
Kita mendoakan keselamatan kepada seseorang bukan berarti kita meyakini dirinya tidak selamat. Doa keselamatan itu sama saja bila kita menyapa teman dengan mengatakan “semoga Anda sekeluarga sehat wal afiat”. Apakah bila kita menyapa demikian berarti teman kita dan keluarganya sedang dirawat di rumah sakit?
Sebaliknya, anda akan dianggap melecehkan ketika ada orang yang sekarat kemudian anda mengucapkan, “semoga Anda sekeluarga sehat” atau anda sampaikan ucapan ini kepada orang yang sakit parah dan hampir tidak ada peluang untuk sembuh.
Kenapa anda dianggap melecehkan?
Karena anda memberikan doa kepada orang yang hampir tidak mungkin memilikinya.
Kita mendoakan kebaikan, mendoakan keselamatan untuk Nabi Isa al-Masih, atau Rasulullah Muhammad alaihimas shalatu was salam karena beliau berhak mendapatkan keselaman itu. Siapa yang memberikan keselamatan? Tentu saja Allah Dzat Penguasa alam semesta.
Untuk itulah, kita dilarang mendoakan ampunan untuk orang musyrik. Karena mereka sama sekali tidak mungkin memilikinya.
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam (QS. at-Taubah: 113)
Demikian, Semoga bermanfaat.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/24565-nabi-muhammad-selalu-minta-didoakan.html